my life

Nova.Cahyanti

Selasa, 29 November 2011

beriita terkini

Jembatan Kutai Roboh, Pelatih Badminton Tewas

Jasad Didik Teranghono dibawa ke Solo. Ia tewas saat mengantar anak didiknya bertanding.

Rabu, 30 November 2011, 08:55 WIB
Elin Yunita Kristanti
Jembatan Kutai Kartanegara runtuh (REUTERS/Rizal Adi Nugroho)
VIVAnews - Salah satu korban tewas tragedi  runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara, Didik Teranghono, hari ini dipastikan tiba di rumah duka di Kampung Padangan RT 3 RW IV, Kelurahan Joyontakan, Serengan, Solo. Penjemputan jenazah dilakukan oleh ayah Didik, Djoko Rahardjo.

“Jenazah telah diberangkatkan dari Kalimatan sekitar pukul 07.00 WITA. Diperkirakan tiba di rumah sekitar pukul 09.00 WIB lebih. Ini katanya telah sampai di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta,” kata adik kandung korban, Gunawan kepada VIVAnews.com, Rabu 30 November 2011.

Lebih lanjut dia, menambahkan, prosesi pemakaman terhadap jenazah Didik Teranghono akan dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB. Menurut rencana jenazah  akan dimakamkan di pemakaman kampung setempat. “Nanti akan dimakamkan di Makam Joyontakan,” ujarnya.

Seperti diceritakan Gunawan, kejadian naas yang menimpa Didik terjadi saat kakaknya yang berprofesi sebagai pelatih badminton itu mengantar anak didiknya bertanding final ke Samarinda. Didik beserta anak didiknya berangkat dari Samarinda, namun saat melintasi jembatan Kutai Kartanegara, ia tiba-tiba runtuh.

“Kakak saya memang bekerja sebagai pegawai DPU Tenggarong. Selain pegawai juga menjadi pelatih badminton. Pada hari itu, Mas Didik sedang mengantar anak didiknya untuk mengikuti final kejaraan badminton di Samarinda,” katanya.

Setelah ada informasi bahwa kakaknya menjadi salah satu korban robohnya jembatan tersebut, ayah dan saudaranya pun langsung bertolak berangkat ke Kutai Kartanegara untuk mengetahui kondisi Didik. “Ini yang membawa pulang jenazah pagi ini adalah bapak dan saudara,” katanya.
Jembatan Kutai Kartanegara roboh pada Sabtu 26 November 2011. Seluruh badan jembatan ambrol, tinggal menyisakan dua tiang penyangganya. Setidaknya 18 jenazah korban telah ditemukan. Pagi ini, tim evakuasi akan menggunakan balon untuk mengangkat puing jembatan -- agar tubuh korban yang terhimpit bisa dibebaskan. Laporan: Fajar Sodiq | Solo
• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar